Kawan bercerita, pasti sudah tidak asing lagi dengan kata-kata toxic relationship? Kali ini manusiabiasa akan membahas mengenai toxic relationship dalam hubungan pertemanan alias toxic friends.
Sama dengan hubungan toxic pada umumnya, toxic friendship berarti hubungan pertemanan yang memberikan perasaan tidak nyaman, mempunyai dampak buruk dan menguras emosi. Ketika hubungan pertemanan menimbulkan perasaan tidak nyaman atau tidak adanya dukungan serta menurunnya kepercayaan diri, di situ seharusnya kamu mulai memikirkan apakah temanmu adalah teman yang baik atau justru teman yang toxic.
Lantas, ketika sudah terlanjur berada di hubungan pertemanan yang toxic, apa saja yang bisa dilakukan untuk tetap mempertahankan nilai diri dan menghadapi teman yang toxic?
1. Berikan batasan sejelas mungkin
Ketahuilah kapan kamu harus bersama mereka dan kapan harus beraktivitas sendiri. Oleh karena itu, batasan yang jelas akan menjadikanmu lebih dapat memahami situasi dan menghindari mereka sedikit demi sedikit.
Baca juga: Benarkah Close Friend = Teman Dekat??
2. Belajar untuk mengatur emosi
Ketika kamu tidak dapat membatasi dan juga mengurangi waktu bersama mereka, yang dapat kamu lakukan adalah belajarlah untuk meregulasi emosi diri kamu sendiri. Tidak mudah, memang. Namun hal itu dapat membantumu untuk memahami emosi dan cara mengatasinya.
3. Pahamilah, bahwa kita tidak bisa mengontrol orang lain
Kontrollah bagaimana responsmu terhadap mereka. Biarkan mereka dan urusannya, kamu dan urusanmu. Berikan respons yang sesuai karena kamu berhak berdiri dengan pendapatmu sendiri.
4. Lakukan hal-hal yang membuatmu senang
Pahamilah, walaupun kamu telah menerapkan skema hubungan yang sehat, tapi jika terus-terusan berada di lingkup pertemanan toxic, tentu itu akan tetap menguras emosi. Jika begitu, maka yang dapat kamu lakukan adalah carilah cara mengatasi perasaan negatif itu. Bisa dengan berolahraga pagi, meditasi, dan juga menulis gratitude journal.
Baca juga: Kenali Tanda Teman Kamu Memiliki Kesehatan Mental yang Baik!
5. Prioritaskan dirimu di atas segalanya
Terakhir, cobalah untuk menerapkan skala prioritas dalam berkegiatan. Kamu harus ingat untuk selalu mengutamakan diri sendiri. Jika mereka membuatmu tidak menghargai diri, nilai dan juga prinsip hidupmu, you better walk away and find another friend who supports you better.
Pertemanan harusnya memberikan hal yang membahagiakan ya! Memang tidak mudah menemukan teman yang saling mendukung. Namun, di masa pandemi yang penuh kecemasan dan ketakutan ini, sudah seharusnya kita memiliki dukungan sosial yang baik.
Oleh karena itu, harap selalu diingat dan dipahami ya kawan, dirimu berhak bahagia dan berhak memilih mana yang membuatmu bahagia. Jika rasanya toxic friends memberi dampak buruk yang sulit diatasi, maka jangan ragu untuk mencari bantuan psikolog ya, kawan. manusiabiasa memiliki layanan konseling yang bisa membantu.
A friend is someone who understands your past, believes in your future, and accepts you just the way you are.
– Unknown.–
Penulis : Lutfia Dyah
Referensi :
- Morin, A. (2018). 7 Better Ways to Deal with Toxic People. Psychology Today. Referred from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/what-mentally-strong-people-dont-do/201812/7-better-ways-deal-toxic-people
- Pelusi, N. (2006). Dealing with Difficult People. Psychology Today. Referred from https://www.psychologytoday.com/intl/articles/200609/dealing-difficult-people
- Scott, E. (2020). What is a Toxic Relationship. Very Well Mind. Referred from https://www.verywellmind.com/toxic-relationships-4174665