Hai kawan bercerita!
Pernah nggak sih ketika kamu bercerita, lawan bicaramu asik dengan pikirannya sendiri dan malah tidak fokus mendengarkan? Pasti merasa sedih ya? Tapi ketika kamu ingin didengarkan, sudahkah kamu menjadi pendengar yang aktif bagi orang lain? Nah, keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pendengar yang baik dalam komunikasi disebut dengan “Active Listening Skills.”
baca juga : 6 Tipe Self-Care untuk Kebahagianmu
Active Listening adalah keterampilan untuk mendengarkan dengan melibatkan perhatian penuh pada perkataan lawan bicara untuk memahami pesan yang disampaikan. Keterampilan ini penting diterapkan dalam berbagai situasi di kehidupan sehari-hari. Jika tidak, maka ada kemungkinan besar kita akan kehilangan pesan yang sebenarnya. Mendengarkan adalah proses aktif dimana perlu ada keseimbangan dalam mendengarkan dan menanggapi secara aktif.

Nah, bagaimana caranya menjadi active listener? Yuk belajar bareng manusiabiasa!
- Mendengarkan lawan bicara tanpa membuat penilaian atau memihak pada suatu masalah, melainkan dapatkan pemahaman tentang situasi dari sudut pandang orang lain terlebih dahulu.
- Beri kesempatan pembicara menyelesaikan perkataannya tanpa interupsi. Pasti rasanya kurang nyaman bukan kalau perkataan kita di interupsi?
- Tunjukkan bahwa perhatianmu terfokus pada lawan bicara dengan melakukan kontak mata, condongkan tubuh ke arah pembicara, dan beri respons senyuman, anggukan kepala, atau respons alami lainnya.
- Menunjukkan empati atau merasakan apa yang dirasakan orang lain merupakan kunci dari active listener.
- Berikan tanggapan (feedback) atau respon baik dalam bentuk perkataan maupun bahasa tubuh yang relevan dengan perkataan lawan bicara akan menunjukkan bahwa kamu fokus dan memahami percakapan. Kamu juga dapat memberikan ringkasan singkat dari keseluruhan obrolan. “Oh jadi kamu merasa marah karena dia tidak mengabari kamu yaa.”
baca juga : Perjalanan memaafkan orang tuamu
Menjadi active listener yang terampil tidak mudah dan membutuhkan latihan. Mulailah untuk menerapkan teknik 4M (Menerima, Menanggapi, Merangkum, dan Menanyakan) ketika terlibat dalam percakapan untuk menjadi pendengar yang baik. Pastikan untuk menyelami “inti” percakapan dengan penuh perhatian. Yuk mulai menjadi pendengar aktif hari ini!
“The biggest communication problem is we do not listen to understand. We listen to reply.”
Stephen R. Covey
Penulis : Judith Vannessa Rahmadi
Referensi :
- Bodie, G. D., Vickery, A. J., Cannava, K., & Jones, S. M. (2015). The role of “active listening” in informal helping conversations: Impact on perceptions of listener helpfulness, sensitivity, and supportiveness and discloser emotional improvement. Western Journal of Communication, 79(2), 151-173.
- Drollinger, T., Comer, L. B., & Warrington, P. T. (2006). Development and validation of the active empathetic listening scale. Psychology & Marketing, 23(2), 161-180.
- https://positivepsychology.com/active-listening/
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-it-together/202006/active-listening-skill