Menghargai Tiap Menit dalam Kehidupan dari Film “Soul”

Kawan bercerita pasti familiar dengan film “Soul” yang dirilis akhir tahun 2020. Film ini menceritakan bagaimana hidup Joe Gardner berubah sepenuhnya setelah sebuah kecelakaan menimpa dirinya. Apa saja sih yang bisa kita pelajari dari film ini? Simak yuk…

Joe Gardner bercita-cita menjadi seorang musisi, namun berakhir menjadi guru musik di sebuah sekolah. Selain itu, keluarganya yang memiliki usaha turun-temurun dan ingin Joe untuk meneruskan usaha tersebut. Namun Joe menolaknya, ia ingin mewujudkan mimpinya itu.

Sumber : Wikipedia

Joe merasakan kebahagiaan yang tidak terbayarkan ketika mendengar kabar bahwa ia akan tampil sebagai pianis di sebuah pertunjukan di kotanya. Harinya seakan dipenuhi dengan cita-citanya selama ini yang akhirnya akan terwujud, sebelum di hari yang sama ia mengalami kecelakaan dan berakhir koma. Selama koma jiwanya masuk ke sebuah tempat di mana para jiwa-jiwa berkumpul setelah kematian. Joe Gardner tidak terima ia berada di tempat itu, ia mencoba berbagai cara untuk kembali ke dunia dan mempersiapkan hari besarnya. Kemudian ia bertemu dengan Twenty Two, jiwa yang tidak belum menemukan bakat terakhirnya.

baca juga : Yuk Kenalan dengan Gaslighting dalam Drama “Nevertheless”

Twenty Two pun kemudian membantu Joe agar ia bisa kembali ke tubuhnya. Joe diajak bertemu dengan Moonwind yang siap membantunya untuk kembali ke tubuhnya. Ketika berhasil melihat dirinya sedang terbaring lemas di rumah sakit, Joe bergegas melompat ke tubuhnya. Namun, sebuah hal tak terduga terjadi, karena di saat yang bersamaan, Twenty Two ikut lompat dan jiwa mereka tertukar oleh seekor kucing.

Dalam kehidupan Joe Gardner yang diisi oleh jiwa Twenty Two, sosok karakter yang sama sekali buta dengan kehidupan di dunia, dirinya dibuat terkagum-kagum dengan bagaimana daun kering dari sebuah pohon yang terjatuh ke wajahnya dianggap sebagai sebuah berkat. Atau ketika ia menemukan genangan air di jalan selepas hujan dimana ia bisa bermain di atasnya, menandakan sebuah kebahagiaan yang sebetulnya sangatlah sederhana. Hal itu membuat Joe tersadar akan hal-hal kecil yang ia lewati setiap harinya.

baca juga : 5 Rekomendasi Film tentang “Women Empowerment”

Film ini mengingatkan bahwa terkadang seseorang yang tengah mengejar mimpi mereka, membuat mereka kurang memperhatikan apa yang terjadi di sekitarnya. Hal yang seseorang pikirkan adalah bagaimana ia mengejar mimpi itu dan bagaimana ia harus cepat dalam melakukannya, sehingga ia melewatkan menit demi menit. Selain itu, terkadang seseorang juga tidak mensyukuri hal-hal kecil yang terjadi di dalam dirinya, hanya karena kegiatan yang dilakukan setiap hari ataupun hal-hal yang dirasa tidak ada hubungannya dengan hidupnya.

Melihat jiwa Twenty Two yang menghidupi fisik Joe menunjukkan hal-hal yang tidak dilihat Joe sebelumnya. Joe perlahan menyadari mengenai keluarganya yang sangat amat menyayanginya, hal yang sebelumnya ia percaya adalah tekanan yang dihadapi karena keluarganya yang menginginkannya untuk kembali melanjutkan usaha keluarga. Semuanya akan terasa begitu bermakna, ketika Joe mulai menyadari hal-hal yang terjadi dalam dirinya. Mencicipi indahnya dunia dengan hal-hal kecil yang berhasil mengubah perspektif Twenty Two yang awalnya tidak ingin dilahirkan ke dunia.

Rasa syukur merupakan salah satu dari banyaknya komponen yang meningkatkan kesejahteraan atau kebahagiaan seseorang. Hal ini dijelaskan dalam Gratitude and Well Being: The Benefits of Appreciation. Merasakan rasa syukur atau terima kasih cenderung menumbuhkan perasaan positif yang menjadi salah satu penyebab kebahagiaan seseorang secara keseluruhan. Mulai dari menyadari dan menghargai pada apa yang berharga bagi diri sendiri, membuat seseorang akan lebih senang.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Positive Psychology and Gratitude Interventions: A Randomized Clinical Trial, salah satu cara untuk meningkatkan rasa syukur dengan bertanya pada diri sendiri mengenai kejadian-kejadian yang dirasakan hari ini. Tentunya dalam menjalani hidup tiap harinya, terkadang kita berhadapan dengan sebuah kejadian kecil tetapi berdampak besar pada sisa hari kita. Hal tersebut terjadi dalam berbagai macam hal, mulai dari ketika berhubungan dengan seseorang, kejadian di saat kerja, sekolah, ataupun rumah, atau bisa juga terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan uang atau kesehatan seseorang.

Coba kawan bercerita mulai tanyakan pada diri sendiri, “apa tiga hal yang disyukuri hari ini?” atau, “apa tiga situasi menjengkelkan yang kamu hadapi hari ini?”. Dua pertanyaan yang terdengar mudah, tetapi berdampak besar dalam membuatmu lebih bahagia atau puas dengan kehidupan. Dua pertanyaan yang mampu mengurangi rasa stres atau perasaan negatif lainnya yang selama ini membelenggu kepala. Tidak lupa, dengan kedua pertanyaan itu untuk mereka ulang menit demi menit yang telah dilewati, kamu bisa tertidur nyenyak untuk mengakhiri hari ini.

Menonton film ini sampai akhir, yang ditutup dengan Joe Gardner bertekad, “I’m going to live every minute of it”, menyadarkan kita bahwa hidup bukan hanya tentang mengejar mimpi dengan ambisi-ambisi yang selama ini dimiliki. Oleh karena itu, siapkah kamu menghargai tiap menit dalam hidup ini? Selamat membuat daftar rasa syukurmu hari ini!


Penulis: Fishya Elvin

Referensi:

  • Cunha LF, Pellanda LC, Reppold CT. (2019). Positive Psychology and Gratitude Interventions: A Randomized Clinical Trial. Front. Psychol, 10:584.
  • Emmons RA, McCullough ME. (2003). Counting Blessings versus Burdens: an Experimental Investigation of Gratitude and Subjective Well-Being in Daily Life. J. Pers. Soc. Psychol, 84, 377–389.
  • Sansone RA, Sansone LA. (2010). Gratitude and Well Being: The Benefits of Appreciation. Psychiatry (Edgmont), 7(11): 18-22.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here