Hai #KawanManu! Apa yang pertama kali terpikirkan olehmu ketika mendengar kata “posesif”? Mengatur? Selalu curiga? Selalu ingin tahu? Atau mengekang?
Semua hal ini tidak salah #KawanManu, posesif adalah perilaku yang termasuk dalam Controlling Behavior atau perilaku yang suka mengatur secara berlebihan. Selain itu, posesif juga sering disangka sebagai salah satu cara untuk peduli dan mengungkapkan rasa sayang kepada pasangan. Tetapi, itu semua salah. Perilaku posesif tidak berasal dari rasa sayang, namun karena adanya perasaan takut dan rendahnya kepercayaan diri terhadap pasangan.
Bentuk posesif pada pasangan dapat dilihat dari beberapa ciri seperti selalu ingin mengatur karena ia merasa memiliki kendali terhadap kehidupan pasangannya, selalu ingin tahu segala hal tentang apa yang dilakukan pasangannya. Tak jarang bisa menjadi emosi bahkan marah jika tidak mengetahui kabar dari pasangannya, memantau yang berlebihan baik secara langsung maupun melalui media sosialnya, membatasi kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasangan, dan lain sebagainya. (Fitriani, 2013; Kemenppa dalam Fadhilah dkk, 2016).
Tindakan ini tentunya sangat mengganggu bagi pasangan karena akan merasakan ketidaknyamanan serta privacy menjadi sangat terganggu. Selain itu, jika pasanganmu sudah menunjukkan perilaku posesif ini, berarti menjadi tanda jika hubungan asmaramu sedang tidak sehat. Karena hubungan yang sehat itu sebaiknya tetap mempunyai dan menjaga privacy masing-masing ya, #KawanManu.
Baca juga: Bolehkah Kita Melakukan Perselingkuhan?
Lalu apa yang bisa aku lakukan ketika aku memiliki pasangan yang posesif?
Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika pasanganmu posesif ya #KawanManu!
1. Ajak bicara!
Ajaklah pasanganmu untuk berbicara secara serius dan jujurlah dengan apa yang kamu rasakan saat ini. Tindakan ini bukan untuk menyalahkan, namun menjelaskan apa yang menjadi keresahanmu dan berusaha untuk memahami satu sama lain.
2. Bangun kepercayaan
Orang yang posesif cenderung mencurigai dan tidak percaya pada pasangannya. Maka yang harus dilakukan adalah membangun kembali rasa percaya dengan lebih mengenal satu sama lain. Jika kamu sudah memilihnya, maka seharusnya kamu sudah bisa percaya bukan justru terus mencurigainya.
3. Temukan akar masalah
Mengetahui akar masalah bisa menjadi jawaban mengapa pasangamu posesif. Masalah yang sudah kamu ketahui bisa menjadi acuanmu untuk mencari solusi yang tepat, yang pada akhirnya bisa membuatmu merasa lebih baik serta dapat membuat hubunganmu semakin aman dan lancar.
4. Ambil keputusan
Meninggalkan hubungan jika sudah tidak kuat dan tidak nyaman dengannya atau mau menyelesaikannya dengan pasanganmu jika kamu memang masih nyaman.
Baca juga: Kenapa sih Harus Selingkuh?
Jadi, bagaimana #KawanManu apa pasanganmu termasuk orang yang posesif? Coba lakukan beberapa hal di atas ya untuk mengatasi masalah ini. Namun, jika dirasa sulit untuk menangani pasangan yang posesif, tidak ada salahnya jika #KawanManu meminta bantuan orang terpercaya atau melakukan konseling dengan psikolog manusiabiasa yang bisa meringankan masalahmu ya!
Penulis: Benita Indriati
Source:
- Fadhilah, E. A., Arjawa, I. G. P. B. S., & Mahadewi, N. M. A. S. (2016). Perilaku posesif dalam gaya berpacaran di kalangan remaja Kota Denpasar. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Udayana, 1-12.
- Firestone, L. (2017). Be mine: Dealing with possessiveness in a relationship. December 7, 2021. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/compassion-matters/201702/be-mine-dealing-possessiveness-in-relationship