Apa itu stres?

Stres adalah salah satu bentuk respon adaptif tubuh terhadap berbagai perubahan yang berpengaruh pada fisik maupun psikis seseorang karena adanya tekanan akan suatu hal. Hal ini juga merupakan bentuk dari interaksi antara individu dengan lingkungannnya. Selain itu, stres dapat muncul pada diri individu ketika adanya ketidakseimbangan ataupun kegagalan dalam memenuhi kebutuhannya baik dari jasmani ataupun rohaninya (McGrath dalam Weinberg&Gould, 2003). Stres ini bisa muncul dalam berbagai bentuk dan reaksi, serta akibatnya pada setiap orang berbeda-beda tergantung dari tingkatannya serta bagaimana individu dalam menyikapinya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan individu dalam menghadapi situasi dan kemampuan untuk mengelola sumber stres atau stimulus yang terjadi (Sukadiyanto, 2010).

Penyebab Stres

Stres disebabkan oleh berbagai stressor yang menyerang individu sehingga dapat membuatnya menjadi kewalahan dalam menyikapi kehidupan. Terdapat beberapa stressor yang memicu hal ini, antara lain yaitu lingkungan. Yang termasuk ke dalam stressor lingkungan ini seperti situasi lingkungan yang memiliki nilai negatif ataupun positif terhadap individu tersebut, serta tuntutan dan sikap keluarga dapat menjadi sumber stres karena dapat menimbulkan tekanan pada individu. Stressor yang kedua ialah dari diri sendiri atau internal, kebutuhan akan psikologis dan proses internalisasi diri yang terus-menerus menuntut untuk segera dipenuhi namun tidak memilliki kapasitas kekuatan untuk memenuhinya. Stressor yang selanjutnya ialah berasal dari pikiran. Pikiran ini dapat memengaruhi performa individu dalam menyikapi lingkungannya. Selain itu, pikiran dapat berkaitan dengan penilaian individu terhadap lingkungannya.

Gejala Stres

  1. Perilaku

Menjadi mudah untuk gugup, mudah marah, kehilangan semangat, cenderung lebih ingin untuk menyendiri, hilangnya rasa bersosialisasi, menghindari bertemu orang, menjadi lebih malas, dan lain sebagainya.

  1. Emosi

Menjadi mudah gelisah, sulit dalam mengambil keputusan, mudah untuk tersinggung, mudah khawatir, mudah panik, mulai muncul adanya pikiran untuk bunuh diri, dan lain sebagainya.

  1. Fisik

Detak jantung yang meningkat, mulut terasa kering, mudah berkeringat, sakit perut, sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan, nafsu makan hilang, sulit untuk tidur atau tidur berlebihan, dan lain sebagainya.

Dampak Stres

Stres tidak selalu memiliki dampak negatif atau dikenal dengan istilah distress, namun juga dapat memiliki dampak positif atau eustress. Distress ialah bentuk stres yang memiliki dampak buruk atau negatif terhadap individu karena kurangnya kemampuan untuk mengatasi stres yang mengakibatkan semakin menurunnya atau memburuknya kesehatan ataupun kinerja, serta dapat menimbulkan buruknya hubungan dengan orang lain. Sedangkan eustress ialah bentuk stres yang berdampak baik atau positif karena dapat meningkatkan produktivitas individu serta membantu dalam meningkatkan kinerja.

Namun, jika hal ini terus berkepanjangan dan tidak kunjung diberikan treatment yang sesuai, akan menimbulkan beberapa dampak seperti:

  1. Menimbulkan kecemasan dan depresi.
  2. Gangguan pola tidur.
  3. Perasaan tidak berdaya.
  4. Keinginan untuk melakukan bunuh diri.
  5. Pola hidup yang semakin buruk, dan lain sebagainya

Penulis: Benita Indriati

References:

  • Bressert, S. (2016). The impact of stress. Psych Central. Diakses dari https://psychcentral.com/lib/the-impact-of-stress#1
  • Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi Keperawatan.Yogyakarta : Pustaka Baru Press 
  • Gaol, N. T. L. (2016). Teori stres: stimulus, respons, dan transaksional. Buletin psikologi24(1), 1-11. 
  • Humphrey, C. W. (1999). A stress management intervention with forgiveness as the goal. (meditation, mind-body medicine). Dissertation Abstracts International: Section B: The Sciences and Engineering, 60(4-B), 1855.
  • Musabiq, S., & Karimah, I. (2018). Gambaran stress dan dampaknya pada mahasiswa. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi20(2), 75-83.
  • Musradinur, M. (2016). Stres dan Cara Mengatasinya dalam Perspektif Psikologi. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling2(2), 183-200.
  • Sukadiyanto, S. (2010). Stress dan cara menguranginya. Jurnal Cakrawala Pendidikan1(1).
  • Weinberg, Robert S; Gould, Daniel. 2003. Foundations of Sport and Exercise Psychology, 3rd edition. Champaign, Il.: Human Kinetics.

Dengarkan Manusiabiasa Podcast